Isnin, 4 Januari 2010

senyum la

Saat menjelang tidur... Berharap esok masih berkawan pagi Melewati mimpi-mimpi dan lalu terjaga lagi Selalu begitu... Seiring waktu dan gerak nafsu Enggan tinggalkan pagi dan selalu ingin tetap berkawan pagi... Bukankah tetap akan mati? Jasadmu akan membusuk nanti... Terkubur bumi dan tiada lagi berkawan pagi... Pagi itu akan berlalu... Mengiringi tandu dan tebaran butir- butir debu Dari kaki-kaki para pelayat Maka hidupkanlah... Satu senyum menjelang tidurmu ‘Tuk sambut mimpi-mimpi duniawi... Tentang pagi dan secuil roti untuk sarapan pagi.. Karena mungkin... esok hari tiada lagi engkau berkawan pagi... Mati. Dan jadikan senyum itu... Sebagai warisan yang abadi...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan