Rabu, 9 November 2011

kisah "Hati Yang Baik"

     Suatu hari pada musim haji, Abdullah bin Mubarak yang sedang
melaksanakan ibadah haji di tanah suci tertidur di Masjidil Haram. Dalam
tidurnya beliau bermimpi bertemu dengan seorang malaikat yang
memberitahunya bahwa ibadah haji umat Islam tahun itu diterima Allah
hanya karena kebaikan seorang tukang sepatu. Sehabis itu Mubarak
terbangun. Betapa penasarannya beliau dengan mimpi itu dan betapa
penasarannya beliau dengan tukang sepatu yang diceritakan malaikat dalam
mimpinya itu. Apa gerangan yang dilakukan tukang sepatu itu sehingga
menyebabkan ibadah haji seluruh umat Islam tahun itu diterima Allah?.
Beliau lalu mencari tahu siapa gerangan tukang sepatu itu dan dimana
tempatnya. Hingga akhirnya beliau berhasil menemui tukang sepatu dan
meminta cerita apa amalan yang dilakukannya sehingga
diterimanya ibadah haji seluruh umat Islam tahun itu? .Lalu tukang sepatu
itu pun menceritakan, bahwa dia bersama isterinya selama 30
tahun berencana untuk naik haji. Selama itu tiap hari, minggu dan bulan
dia menabung dan mengumpulkan uang untuk biaya naik haji dari jasa
membuat dan memperbaiki sepatu.

Tahun ini tabungan hajinya bersama isteri sudah cukup dan dia berencana
untuk naik haji. Namun apa yang terjadi?

Suatu hari isterinya mencium bau harum masakan dari tetangganya. Karena
penasaran dengan harum masakan itu isteri tukang sepatu itu memberanikan
diri menghampiri tetangga dengan maksud ingin meminta sedikit masakan
sekedar imgin mencicipinya .

"Wahai tetangga yang baik, hari ini saya mencium harumnya masakanmu,
bolehkah saya mencicipi barang sedikit?" pinta isteri tukang sepatu itu
kepada tetangganya.

"Tuan puteri yang baik, masakan ini tidak halal bagimu", jawab tetangga.

"Mengapa tidak halal?" tanya isteri tukang sepatu itu dengan penasaran.

"Daging yang kami masak adalah bangkai yang kami temukan di jalan. Kami
tidak tega melihat anak-anak kami kelaparan. Kami sudah banting tulang
mencari makanan yang lebih baik, tapi kami tidak menemukannya. Akhirnya
hanya bangkai ini yang kami temukan, lalu kami masak biar anak-anak dan
keluarga kami tidak semakin menderita"

Mendengar cerita itu, isteri tukang sepatu itu sepontan pulang dan
menceritakannya kepada suaminya. Si tukang sepatu tanpa banyak bicara
segera membuka tabungan haji yang dikumpulkannya selama 30 tahun dan
dibawanya ke rumah tetangga. "Wahai tetangga yang baik, ambillah semua
wang ini untuk keperluan makan kamu dan keluargamu, ini lah haji kami",
kata tukang sepatu itu.

Perbuatan mulia tukang sepatu itulah yang dijadikan Allah sebagai
penyebab diterimanya amalan ibadah haji seluruh jamaah haji tahun itu.

****

Kisah di atas, menceritakan betapa hati yang mulia dan baik selalu
mendapatkan tempat yang mulia di mata Allah. Hati yang baik menghantarkan
kepada pemiliknya kepada perbuatan yang baik dan terpuji. Hati yang baik
mendatangkan pahala dan kurnia Allah tidak hanya untuk si pemiliknya,
namun juga untuk seluruh umat manusia. Benarlah kata Rasulullah
"Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal darah, kalau itu baik, maka
baiklah seluruh anggota tubuh".

Hati yang baik bukanlah sekedar karunia dari Allah yang diberikan kepada
orang-orang tertentu saja, namun hati yang baik juga bisa didapatkan
dengan latihan dan pendidikan. Salah satu cara untuk mendapatkan hati
yang baik adalah dengan sentiasa membuka komunikasi hati dan Allah.
Allah adalah Dzat Yang Maha Baik, maka siapapun yang selalu
berkomunikasi kepdaNya akan mendapatkan pancaran kebaikan.Semoga kita
diberi kurnia hati yang baik.

Isnin, 7 November 2011

Aidiladha Versi Dweqah

      Hampir 2 tahun menetap di Dweqah,akhirnya dapat juga merasai solat Hari Raya Aidiladha bersama2 orang kampung Dweqah.Dalam kesempatan ini,saya ingin mengucapkan selamat Hari Raya Aidiladha kepada keluarga tercinta,kepada guru2 yang disayangi,kepada teman2,dan kepada semua muslimin dan muslimat.
‎=كل عام وحضراتكم جميعا بألف ألف خير...... وأرجو لكم وللأمة الإسلامية كلها عيدا سعيدا


Rabu, 2 November 2011

HARI RAYA AIDILADHA

    Dalam beberapa hari lagi kita menyambut hari Raya Aidiladha yang merupakan salah satu perayaan yang besar dalam Islam,berdasarkan kepada hadis (terjemahan) yang diriwayatkan oleh Abu Daud daripada Anas r.a, yang bermaksud: "Rasulullah SAW datang ke Madinah, sedangkan mereka sedang sibuk bergembira selama dua hari. Maka Rasulullah SAW bertanya: Hari apakah yang dua hari ini? Mereka menjawab: Kami biasa bergembira selama dua hari pada zaman Jahiliah: Kemudian Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikannya dengan hari yang lebih baik daripada dua hari itu bagi kamu iaitu Aidilfitri dan Aidiladha." (Diriwayatkan Imam Abu Daud dan an-Nasai daripada Anas).
    Aidiladha disambut pada hari ke sepuluh, sebelas, dua belas dan tiga belas bulan Zulhijjah setiap tahun. Bermula dengan Takbir Aidiladha pada malam 10 Zulhijjah, diikuti dengan solat sunat Aidiladha serta khutbah Aidiladha di pagi 10 Zulhijjah, sambutan diikuti dengan ibadah korban yang boleh dilakukan samada pada 10 atau 11 atau 12 atau siang 13 Zulhijjah.
     Aidiladha adalah perayaan yang istimewa kerana ia merupakan hari untuk umat Islam memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dalam menunaikan perintah Allah dan kesabaran anaknya Nabi Ismail dalam memenuhi perintah ALLH s.w.t.

ANTARA HADIS YANG BERKAITAN DENGAN HARI RAYA AIDILADHA

=Berdasarkan kepada hadis (terjemahan) “Tiada amal anak Adam yang lebih disukai Allah pada hari Aidiladha melainkan ibadat korban. Sesungguhnya binatang yang dikorbankan itu akan datang pada hari kiamat lengkap dengan tanduk, bulu dan kukunya. Sesungguhnya ibadat korban ini diredhai Allah sebelum darah binatang itu jatuh ke bumi. Maka hendaklah kamu berasa lapang dada dan reda akan ibadat korban yang kamu lakukan.” (Hadis riwayat At-Tirmizi)

=Berdasarkan sebuah hadis (terjemahan) yang telah diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Al-Hakim yang bermaksud: "Tiada dibuat oleh anak Adam pada Hari Raya Adha akan sesuatu amal yang lebih disukai Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih korban). Bahawa korban itu datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Sesungguhnya darah korban itu mengambil tempat yang mulia di sisi Allah sebelum darah itu tumpah ke bumi, maka hendaklah kamu buat korban itu dengan hati yang bersih."